Enjoy Tobasa (Toba-Samosir)

Bulan September 2016 adalah bulan yang kami pilih untuk berwisata ke kawasan Tobasa. Wisata kami kali ini dibarengi dengan salah satu event lari yang dilaksanakan di kawasan Pulau Samosir (lebih tepatnya Pangururan) yaitu Samosir Ultra Marathon. Ini adalah kali pertama kami untuk mengikuti event ini.

Perjalanan kami dimulai pada Jumat malam, yaitu menggunakan jasa bis Intra dari Pekanbaru menuju Pematangsiantar. Saya sarankan untuk menggunakan bis 1-1 (eksekutif) untuk kenyamanan selama di perjalanan. Perjalanan Duri ke Siantar memakan waktu kurang lebih 10 jam. Kondisi hujan dan tentunya plus antimo membuat kami terlelap selama di perjalanan. 

Sesampainya di Pematangsiantar, kami meneruskan perjalanan dengan menggunakan mobil lengkap dengan supirnya. Bagi rekan-rekan dari luar kota yang hendak berjalan ke Pulo Samosir, silahkan menghubungi travel-travel yang menyediakan mobil beserta supir berhubung akan sulitnya transportasi apabila Anda sudah tiba di Samosir.

P.Siantar ke Pelabuhan Ajibata memakan waktu sejam. Ramainya mobil yang hendak menyebrang ke Samosir untuk event Marathon membuat kami menunggu untuk trip berikutnya. Berikut adalah referensi jadwal Kapal Feri untuk menyeberang dari dan ke Samosir.
Source: http://www.borukaro.com/harga-dan-jadwal-keberangkatan-kapal-menuju-pulau-samosir/

Bagi yang pertama kali datang ke kawasan Danau Toba, Anda pastinya akan terpesona dengan keindahan alamnya. Danau Toba merupakan danau terbesar di kawasan Asia Tenggara.



Kamipun tiba di seberang pukul 14.00 dan langsung melanjutkan perjalanan menuju Pangururan untuk mengambil racepack untuk lomba besoknya. Strategi untuk penginapan harus benar-benar dipertimbangkan di sini. Jarak dari Tomok ke Pangururan cukup jauh yaitu sejam lebih untuk perjalanan. Kalau memang Anda ingin beraktivitas di Pangururan, ada baiknya untuk melirik penginapan di daerah sini saja.

Kami memilih penginapan di daerah Tuktuk karena memang di sini adalah pusat jajanan dan ramai dengan wisatawan mancanegara. Kamipun tiba di Tuktuk di sore hari. Kami langsung check in ke hotel dan beristirahat sejenak sebelum makan malam yang memang dengan mudah dapat dicari di daerah sini.

Salah satu tempat makan yang kami kunjungi adalah Jenny's Restaurant yang direkomendasikan di Trip Advisor. Silahkan mencoba Lake Grill Fish dengan bumbu khas Tuktuk. Sedikit spoiler, datanglah dalam kondisi tidak terlalu lapar karena kita harus sedikit bersabar dengan pelayananna yang sedikit lama.


Selesai menikmati santapan malam, kamipun mencoba peruntungan kembali dengan berjalanan sejauh 1 km demi mencari Rumba Pizza yang terkenal di Tuktuk. Sangat disayangkan Pizza Housenya sudah tidak beroperasi lagi di sini. Anggap saja malam ini kami diajak buat pemanasan sebelum "bertempur" di pagi hari.

Keesokan harinya, kami sudah harus siaga dari jam 5 pagi dari Hotel. Wajah bahagia dan berseri sesaaat sebelum kami tahu track lari kali ini adalah mendaki. :p


Tentunya wajah bahagia dan bangga juga saat kami berhasil menyelesaikan Marathon kali ini.


Selesai berlari, kamipun mencoba menikmat Pemandian Aek Rangat (Air Hangat) di Pangururan. Konsep pemandiannya bukannya langsung dari pengunungan tetapi melalui pipa-pipa yang dialirkan ke kolam-kolam. Tentunya mandi seperti ini membuat kami menjadi fresh dan rileks untuk melanjutkan perjalanan.

Sepanjang perjalanan kembali ke Tuktuk, kami mengunjungi beberapa tempat wisata yang ada di Samosir. Sepanjang perjalanan Anda akan melihat rumah tinggal berupa rumah adat dan pemandangan persawahan yang indah dengan latar gunung.


Perhentian selanjutnya adalah Museum Hutabolon Simanindo. Sangat disayangkan museum ini tidak dirawat dengan cukup baik. Koleksi barang-barang di Museum tidak banyak dan tidak dilengkapi dengan penjelasan tentang sejarah yang ada dengan tarif masuk 15rb/orang.

Destinasi berikutnya adalah Huta Siallagan. Daerah ini dikenal dengan Objek Wisata Batu Kursi Raja Siallagannya. Tarif yang diberikan juga murah yaitu 2rb/orang.

Luas Huta Siallagan ini adalah sekitar 2400 m2 dan dikelilingi oleh tembok batu setinggi 1.5-2 meter. untuk melindungi kampung dari gangguan binatang buas dan serangan suku lain. (http://www.medanwisata.com/2014/08/wisata-budaya-batu-kursi-raja-siallagan.html). 



Bagi yang hendak berburu oleh-oleh, silahkan kunjungi daerah Tomok. Di sini kamu dapat membeli beragam oleh-oleh khas Samosir. Selain oleh-oleh, wisatawan juga dapat menikmati kebudayaan Batak Toba di daerah Tomok. Wisatawan dapat melihat Sigale-gale dengan Gondangnya sekaligus menarikan tarian Toba dengan tutor dari Guide yang ada. Cukup membayar 50rb/show, grup kamu dapat menikmati keseruannya. 

Hari kedua kami di Samosir ditutup dengan kuliner Rumba Pizza yang tidak sengaja kami temukan pada saat pulang ke Hotel dengan jalur yang berbeda. 

Hari berikutnya kami check out pagi-pagi benar untuk mengejar trip paling pagi dari Tomok. Kami cukup beruntung karena berhasil mendapat giliran pertama untuk menyebrang kembali ke arah Ajibata. 

Target kami selanjutnya adalah Museum TB Silalahi yang terkenal di daerah Balige. Kami sangat kagum dengan penataan museum yang disusun dengan apik dan cukup membayar 10rb/orang kami dapat menikmati sejarah Pak TB Silalahi itu sendiri dan kebudayaan di daerah Sumatera Utara dengan latar Danau Toba tentunya. Ini adalah salah satu tempat yang sangat direkomendasikan jika kamu memang ke arah Balige.





Demikianlah perjalanan kami di Tobasa Trip kali ini. Setelah itu, kamipun melanjutkan perjalanan kami kembali ke arah Pematangsiantar untuk meneruskan perjalanan ke Kota Duri. Bye.....




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ribka dalam Masa Penantian

Rahab, Wanita Berdosa yang dikasihi Allah