Ribka dalam Masa Penantian
Tokoh Ribka yang dikenal sebagai istri Ishak dan ibu dari Esau dan Yakub dibahas dua kali dalam buku karangan Gien Karseen, Ia dinamai Perempuan . Bagian pertama dari kisah Ribka ini bercerita bagaimana pertemuan Ishak dan Ribka. Gien menggambarkan kisah cinta mereka bak roman. Ribka terpilih dari sekian banyak gadis yang ada di daerah Haran, Mesopotamia.
Sumber : http://www.sarapanpagi.org/05-ishak-putera-perjanjian-vt8087.html
Apa sih yang membuat Ribka berbeda?
Sumber : http://www.sarapanpagi.org/05-ishak-putera-perjanjian-vt8087.html
Apa sih yang membuat Ribka berbeda?
- Jika kita menggunakan pada bahasa sekarang, CANTIK LUAR DALAM. Alkitab menuliskan dalam Kejadian 24:11,15,16 bahwa Ribka adalah wanita yang cantik dan juga rajin. Keluarga mereka termasuk keluarga yang mampu dan punya pelayan-pelayan, namun Ribka dibesarkan untuk tidak manja. Dia bekerja keras untuk melakukan aktivitas di luar seperti mengambil air di sumur dan menaruh di pundaknya.
- Ramah dan kerelaan hatinya dalam membantu dan melayani sesamanya. Dalam buku Gien dituliskan, umumnya Perempuan di Timur sangat pemalu bila bertemu dengan lelaku yang tidak dikenal. Ini membuat Ribka menjadi "spesial" di mata Eliezer saat dia mau memberikan air dari buyungnya untuk orang yang baru dikenal.
- Ribka juga menunjukkan dirinya sebagai wanita pekerja keras dengan semangatnya dalam menolong Eliezer memberi minum unta-untanya yang diprediksi bisa menghabiskan 30-60 galon air.
- Ribka diprediksi adalah wanita yang fokus pada masa depannya. Dia mau mencari tahu tentang calon suami dan keluarganya dari Eliezer pada malam hari saat Eliezer menginap. Eliezer menjelasan bagaimana Yehuwa memberikan janji untuk memberi berkat bagi keturunan Abraham. Mungkin ini adalah salah satu pertimbangan Ribka dalam memutuskan kesediaannya untuk diboyong ke Tanah Kanaan. Bagi Ribka, yang terpenting itu bukanlah pilihannya, tapi pilihan Allahnya, Yehuwa.
Catatan penting dari PA dalam membahas tokoh Ribka ini adalah:
- Perlunya untuk meningkatkan "kualitas" kita sebagai seorang wanita sebagai persiapan di masa penantian. Ambil teladan Ribka untuk menjadi wanita yang cakap sehingga Ia lebih berharga daripada permata.
- Bagaimana pemilihan pasangan hidup haruslah yang sepadan dan seimbang (seiman). Ini secara gamblang dan konsisten di Perjanjian Lama (Kejadian 24:3) dan Perjanjian Baru (2 Korintus 6:14).
- Hubungan yang baik dengan Tuhan melalui doa dan hikmat dari Tuhan menuntun Eliezer dalam menyelesaikan tugasnya dalam mengenali calon yang sesuai dengan Tuhan. Serahkan semua "kekhawatiran" kepada Tuhan
- Dengarkan nasihat dari orang di sekitar kita dalam mengambil tindakan (Amsal 20:18). Keluarga kita dapat membantu untuk memberi pertimbangan mengenai pernikahan. Tuhan memimpin perjalanan dalam menikmati masa penantian dan mengambil keputusan dengan cara yang tidak terduga.

Komentar
Posting Komentar